Sabtu, 24 September 2016

Semua Tak Akan Berjalan Semudah Air

Perjalan ini terasa sangat menyedihkan, sebuah lagu yang mengiri hidupku ini. Di suatu tempat ku arungi langkahku menuju sebuah kebaikan yang kujalani. Aku tak mau hidupku menyendiri bagaikan petir yang selalu menyambarkan ke arah bumi dengan sendirian. Hidupku yang kuinginkan bagaikan air, dia bisa menyatu dengan alam karena alam selalu bersahabat dengan air, selain itu air juga bermanfaat bagi para mahluk hidup. Tapi ada yang tak mau mendekat dengan air bahkan jika ditempat takkan bisa menyatu yaitu minyak dan api. Mengapa tidak ? Karena mereka selalu bekerja sama. Tapi, air tak mau jika mereka berdua bersatu, karena jika mereka bersatu akan meruasak hal-hal yang ada disekitarnya. berawal dari api yang kecil akan menjadi lautan api.

      Seperti halnya keburukan, keburukan datang bermula kecil, kemudian membara karena tak ada kebaikan yang mendatanginya. Aku tak tau hidupku seperti apa, karena aku terjebak dari suatu masalah yang sepele. Tapi, aku tak bisa mengatasinya karena aku terlalu kurang bergaul, aku mau mencari orang yang tau keadaanku seperti ini. Tapi, aku belum menemukannya. baru ada satu teman yang bisa kuajak curhat. Tapi, karna jalan hidupku dan dia telah berbeda, kiniku belum bisa menemuinya. Dan ku harus menemukan orang yang tepat untuk mendengarkan curhatku dan membantuku.
     Hai kawan-kawanku yang membaca blogku ini.jangan pernah mengharap suatu harapan tanpa di imbangi dengan malas-malasan. Karna saya pernah mengalaminya sendiri. Ketika saya mengikuti suatu kemah, saya bermalas-malasan karena waktu itu dingin sekali, hingga aku lupa untuk makan, hingga pada akhirnya sampai beberapa hari perut tak tak nafsu makan. Dan mengakibatkan pekerjaan yang lain terganaggu, terutama ibadah.
     Angin berhembus kencang, air turun dengan lembutnya menutupi tempat tinggalku ini. Mengapa ku terus merenungi suasana ini, masalah demi masalah terus kulalui yang kini membuatku seperti ini. Tuhan tolonglah hambaMu ini yang selalu terkena masalah, berilah hambaMu ini  cobaan yang bisa kutangani. Hari ini tanggal 03-10-2016 kucoba ukir sandalku dengan sebuah kata "usaha & do'a, semoga kata tersebut bisa memotivasi diriku ini syukur-syukur bisa untuk orang lain, Aamiin.
     Kadang melihat orang hebat terlihat mudah, mudah seperti ini, seperti itu, bicara seperti ini, melakukan seperti itu. Hingga diriku pengen seperti mereka, tapi ternyata tak mudah sepeti mengembalikan telapak tangan. Semuanya butuh usaha yang rumit, seperti mengembalikan benang yang ruwet, harus tekun, sabar dan berdo'a. Ku kira seperti membuka mata, tapi ternyata sesulit semut mengangangkat batu segunung, takkan mudah. Tapi, saya nyakin usaha yang diberikan Allah kepada ku, aku bisa melewatinya. Karena Allah tidak akan membebani seorang hamba, melainkan dengan kemampuanya.